Pages

Selasa, 24 Agustus 2010

Letter To Angel

Bogor, 19 Agustus 2010


For The Angel In Heaven,
Nggak kerasa udah tahun 2010. Hampir 4 tahun aku hidup dalam penyesalan yang dalam. Hampir 4 tahun aku berkutat dalam kesedihan yang panjang. Penyesalan besar karena aku pernah menyesal punya dia. Kesedihan besar karena aku nggak bisa berjalan sama dia lagi. And the big problem is aku belum ngasih yang terbaik yang aku bisa buat dia. Padahal kita udah punya banyak rencana indah berdua, tapi nggak ada satu pun yang bisa terwujud because God said another.
Aku sadar, hidup yang aku lalui nggak semuanya kayak gitu. Kadang aku tetep ngerasa senang, happy, semangat, ceria, gembira, atau apalah namanya. Tapi dalam hati, aku masih nggak bisa melupakan masa lalu aku. Masa lalu sama orang yang bener-bener aku cintai. Masa lalu dengan orang yang udah ngasih aku sebuah kehidupan yang penuh kebahagiaan. Aku nggak akan pernah ngerasain hal itu lagi. Never ever after .
Jujur, aku kangen masa-masa itu. Masa-masa yang aku laluin sama dia. Masa di saat aku tertawa gembira. Masa di saat aku menangis sedih. Masa di saat aku tersenyum bahagia. Masa di saat dia masih ada di samping aku. Nggak akan ada yang bisa terulang. Bahkan walaupun aku menyerahkan nyawaku sebagai taruhannya, nggak akan ada yang berubah.
I really really miss you… Can U hear me?? Can U hear my scream?? I need U here, now, just a second… T.T Please !!!
Tuhan, tolong sampaikan rasa sayang aku yang pernah nggak pernah putus buat dia. Dia satu-satunya orang yang aku cintai, beside my mom and my sister exactly.
Because he is my lovely dad.


With Love

Novia Darwis

0 komentar:

Posting Komentar